Kenaikan PPN 12 persen mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Kebijakan ini menjadi sorotan karena dinilai membawa dampak signifikan. Cek selengkapnya dalam artikel berikut.
Sebelum masuk ke detailnya kenaikan PPN 12 persen ini, mari kita pahami dulu. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan pada setiap barang atau jasa yang dikonsumsi.
Nah, kenaikan PPN dari 11 persen ke 12 persen ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan. Buat kamu yang bertanya-tanya, “Kenapa sih harus naik?” jawabannya ada hubungannya dengan kebutuhan anggaran negara untuk mendukung berbagai program, seperti ketahanan pangan dan penyediaan makanan bergizi gratis.
Sejarah Singkat PPN di Indonesia
Kenaikan PPN ini sebenarnya bukan hal baru, loh. Pajak ini sudah diterapkan sejak tahun 1950 dengan aturan yang masih bervariasi. Kemudian, pada 1983, PPN diseragamkan menjadi 10 persen.
Kebijakan ini bertahan cukup lama hingga 2022, meskipun Indonesia sempat menghadapi berbagai gejolak seperti krisis ekonomi 1998 dan pandemi COVID-19.
Pada April 2022, PPN naik menjadi 11 persen. Dan sekarang, mulai Januari 2025, PPN akan naik lagi menjadi 12 persen. Kebayang kan, betapa singkatnya umur PPN 11 persen ini?
Barang-Barang yang Kena Kenaikan PPN 12 Persen
Kalau kamu penasaran barang apa saja yang akan terkena dampak kenaikan ini, berikut daftarnya:
1. Kebutuhan Sandang Premium
Pakaian dan aksesoris kelas atas yang biasa dipakai buat acara penting atau sekadar pamer gaya.
2. Kebutuhan Pokok Premium
Misalnya beras organik atau susu impor yang biasanya lebih mahal.
3. Jasa Pelayanan Premium
Termasuk jasa spa atau salon kelas atas.
4. Alat Elektronik
Seperti ponsel, laptop, hingga TV pintar.
5. Barang Otomotif
Mobil dan motor, apalagi yang keluaran terbaru.
6. Tiket Konser
Buat kamu yang suka nonton konser artis luar negeri, siap-siap merogoh kantong lebih dalam.
7. Makanan Siap Saji
Burger, pizza, atau makanan instan lainnya.
8. Layanan Streaming
Langganan Netflix atau Spotify juga nggak luput dari kenaikan ini.
Barang-barang ini memang sering digunakan oleh kelas menengah ke atas, tapi tetap saja kenaikan ini bakal terasa bagi banyak orang.
Efek Negatif Kenaikan PPN 12 Persen
Nah, apa saja sih dampak negatif yang bisa dirasakan masyarakat dari kebijakan ini? Yuk, simak beberapa poinnya:
1. Harga Barang Naik
Pastinya, barang-barang yang terkena PPN jadi lebih mahal. Belanja bulanan bisa jadi makin menguras dompet.
2. Beban Masyarakat Kelas Menengah ke Bawah
Meski barang-barang premium yang kena PPN, tetap saja ada efek domino yang bisa dirasakan, terutama buat yang pendapatannya pas-pasan.
3. Pengurangan Daya Beli
Orang jadi lebih berhati-hati buat belanja, apalagi barang yang nggak terlalu penting.
4. Bisnis Kecil Terdampak
UMKM yang menjual produk dengan kategori premium mungkin akan kehilangan sebagian pelanggan.
5. Layanan Hiburan Makin Mahal
Langganan streaming atau tiket konser jadi lebih sulit dijangkau, terutama buat anak muda.
Kesimpulan
Kenaikan PPN 12 persen ini jelas akan membawa dampak besar, baik untuk masyarakat maupun dunia usaha. Meskipun ada alasan di balik kebijakan ini, nggak bisa dipungkiri kalau efeknya akan cukup terasa. Jadi, siap-siap untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak, ya! Semoga artikel ini membantu kamu lebih paham soal kenaikan PPN 12 persen. Apa pendapatmu soal kebijakan ini?
Baca juga : Perbedaan PPN dan PPh: Yuk, Cari Tahu Bedanya!